PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Sumber                : I Gusti Ayu Kartika Natalia, S,Pd., M.Pd

        CGP Angkatan 1 Denpasar-Bali

Penulis                 : I Gusti Ayu Kartika Natalia, S.Pd., M.Pd

                                SMP Negeri 12 Denpasar

        Calon Guru Penggerak Angkatan 1 Denpasar-Bali

 

 

LAPORAN KEGIATAN AKSI NYATA MODUL 1.1

JUDUL AKSI        :

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa

LATAR BELAKANG

Ki Hajar Dewantara berpendapat : Berpikir merupakan suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Berpikir juga merupakan suatu kegiatan mental untuk membangun dan memperoleh pengetahuan. Dalam suatu proses pembelajaran, kemampuan berpikir peserta didik dapat dikembangkan dengan memperkaya pengalaman yang bermakna melalui persoalan pemecahan masalah. Pengalaman atau pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh keterampilan-keterampilan dalam pemecahan masalah, sehingga kemampuan berpikirnya dapat dikembangkan. Betapa pentingnya pengalaman ini agar peserta didik mempunyai struktur konsep yang dapat berguna dalam menganalisis serta mengevaluasi suatu permasalahan.

 

DESKRIPSI AWAL

Rendahnya berpikir kreatif siswa di sebabkan oleh beberapa hal diantaranya: (a) pembelajaran yang dilakukan kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun konsep mereka melalui proses pembelajaran (merdeka belajar), (b) belum adanya perangkat pembelajaran yang mendukung agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal serta mampu secara operasional mengoptimalkan peran guru dan siswa, mengkondisikan pembelajaran dengan baik dan menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan (taman belajar) dan tepat sasaran. Sehingga ada niatan untuk mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran berupa buku petunjuk guru dan buku siswa guna meningkatkan berpikir kreatif siswa. Permasalahan dalam buku ini di ambil dari kehidupan sehari-hari siswa agar lebih mudah di bayangkan dan dipahami.

 

Tahapan-tahapan dalam melakukan aksi ini adalah sebagai berikut:

1.     1. Diskusi dengan rekan sejawat mengenai permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran, mengidentifikasi kesulitan belajar siswa

2.     2. Melakukan kajian berkaitan dengan KI dan KD, serta melakukan kajian terhadap perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan

3.              3. Menyusun draf awal perangkat pembelajaran yang akan di kembangkan

4.            4. Melaksanakan uji coba buku, menyebarkan angket respon siswa, serta menyebarkan tes kemampuan berpikir kreatif yang akan di kerjakan siswa

5.        5. Menguji validitas perangkat pembelajaran, Menguji kepraktisan, dan menyebarkan angket respon guru yang dilakukan teman sejawat

6.             6. Mengolah data dan menganalisis validitas, kepraktisan, dan keefektivan perangkat pembelajaran

7.             7. Membuat laporan

 

HASIL

Sesuai dengan tujuan awal dari aksi nyata ini yaitu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan cara mengembangkan perangkat pembelajaran khususnya materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Siswa lebih paham terhadap materi yang disajikan dalam buku siswa, karena buku siswa sangat mudah di pelajari, sangat menarik karena berisi warna, materi di ambil dari kehidupan dunia nyata.  

Buku Petunjuk Guru dan buku siswa yang dikembangkan ini memiliki kevalidan sangat valid, memiliki kepraktisan untuk respon guru sangat praktis dan buku siswa kategori praktis, dan memiliki keefektifan sangat baik berdasarkan oleh analisis yang dilakukan.

 

PEMBELAJARAN YANG DI DAPAT

Banyak sekali pembelajaran yang saya dapat setelah melakukan kegiatan ini, diantaranya adalah:

1.       1. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dengan dikembangkannya sebuah perangkat pembelajaran

2.       2. Bagaimana mengembangkan sebuah perangkat pembelajaran yaitu buku petunjuk guru dan buku siswa.

LAMPIRAN


 












 

 

 


HAMBATAN YANG DI TEMUI PADA AKSI NYATA MODUL 1.1

PERSIAPAN

    1.      Dalam pembelajaran daring    kemampuan siswa sulit untuk terdeteksi oleh guru.

     2.      Kesulitan menyusun kata-kata, menemukan permasalahan dunia nyata yang mudah di bayangkan oleh siswa, selanjutnya mengemasnya ke dalam latihan soal agar dapat memunculkan berpikir kreatif siswa

 

PENGOLAHAN DATA

     1.      Memberikan skor terkait tes kemampuan berpikir kreatif.

Cara menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif siswa beraneka ragam. Kreatif artinya siswa bebas menjawab dengan caranya sendiri, asalkan hasil akhirnya benar. Ini yang mengakibatkan guru kesulitan memberikan skor penilaian

PELAPORAN

Tidak sesuai dengan jadwal pada rancangan aksi nyata yang di buat

Rancangan Aksi Nyata

Tantangan yang dihadapi









Angket Respon Siswa

Hasil Kerja Siswa





Foto Siswa




 


 

 

 

 






 

 

Pengembangan Buku Petunjuk Guru

Pengembangan Buku Siswa

 

 

Terima kasih, semoga bermanfaat. Saran dan kritik dari Bapak/Ibu semua sangat saya nantikan untuk perbaikan ke depannya.

Salam sehat dan bahagia selalu

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SINERGI PEMANGKU KEPENTINGAN ADALAH KUNCI KEBERHASILAN SEKOLAH